Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan
Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam), bulan yang penuh
keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa,
bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang
ditunggu-tunggu kedatangannya oleh segenap kaum muslimin. Bulan yang sebelum
kedatangannya Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkahilah kami
pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” Bulan
dimana orang-orang saleh dan para generasi salaf selama enam bulan berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke
bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan
Ramadhan diterima “Ya Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Dan selamatkan
bagi kami Ramadhan itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal kami di
dalamnya)”. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa. Ramadhan adalah
kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat.
Untuk meraih gelar taqwa dan mendapat
ampunan Allah serta bebas dari api neraka, kita harus melakukan :
1.
Berdoa kepada Allah
supaya kita dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan
2. Mencari ilmu
tentang amalan-amalan yang harus dilakukan dan perbuatan yang harus ditinggalkan
di bulan Ramadhan
3.
Tancapkanlah niat
untuk menjadikan Ramadhan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk
menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya.
4.
Taubat yang
sungguh-sungguh atau taubat nasuha dari dosa dan maksiat
5.
Persiapkan fisik
dan jasmani
Sebagai
akibat percampuran antara tradisi dan syariat sehingga tradisi dianggap sebagai
syariat, kalau tidak melaksanakan tradisi seolah tidak sempurna syariatnya.
Keadaan ini terjadi, baik tanpa disadari karena ketidaktahuan, keawaman tentang
pengetahuan agama, ikut-ikutan, dan terdorong oleh hawa nafsu, ataupun
disadari, namun seringkali tindakan tersebut diabaikan, dianggap remeh karena
sudah umum dilakukan hampir semua orang. Mereka terjebak dalam arus tradisi
yang tidak memiliki landasan syar`i yang shahih. Sebagian besar melakukan
tradisi-tradisi tersebut atas dasar warisan budaya orang-orang tua terdahulu,
sebagian lainnya melakukannya atas dasar ikut-ikutan biar ramai atau gaul,
sebagian lain untuk melampiaskan nafsu syahwat, dan bahkan ada juga yang
memanfaatkannya untuk meraup keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Menurut
anggapan mereka, amal shalih di bulan Ramadhan kurang afdhal kalau tidak
diawali dengan melakukan tradisi-tradisi tersebut. Dalam perkembangannya saat
ini, berbagai macam tradisi dan kebiasaan masyarakat dalam menyambut datangnya
bulan suci Ramadhan, antara lain:
1.
sehari menjelang
masuknya 1 Ramadhan diadakan acara mandi bersama, berkumpul di suatu tempat
dengan serangkaian kegiatan sebagai perwujudan suka cita menyambut datangnya
bulan puasa.
2.
nyadran, tradisi berziarah
ke makam leluhur
3.
meugang atau
megengan yaitu kendurian dengan memotong ayam atau kambing sehari sebelum masuk
bulan Ramadhan dengan tujuan bersyukur kepada Allah SWT
dan sedekah kepada kaum fakir miskin
4.
bermaaf-maafan pada
hari terakhir bulan Sya`ban, dengan tujuan memasuki bulan suci Ramadhan dalam
keadaan bersih dari segala dosa dan kesalahan kepada sesama manusia
Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa yang beramal
tanpa ada perintah dari kami, maka tertolak.” (HR. Muslim).
Akhirnya kita mohon
kepada Allah “Ya
Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Dan selamatkan bagi kami Ramadhan
itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal kami di dalamnya)”. Aamiiiin.Dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment