Thursday, July 4, 2013

RAMADHAN TIBA



Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam), bulan yang penuh keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa, bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh segenap kaum muslimin. Bulan yang sebelum kedatangannya Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” Bulan dimana orang-orang saleh dan para generasi salaf selama enam bulan  berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima “Ya Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Dan selamatkan bagi kami Ramadhan itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal kami di dalamnya)”. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa. Ramadhan adalah kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat.
Untuk meraih gelar taqwa dan mendapat ampunan Allah serta bebas dari api neraka, kita harus melakukan :
1.      Berdoa kepada Allah supaya kita dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan
2.     Mencari ilmu tentang amalan-amalan yang harus dilakukan dan perbuatan yang harus ditinggalkan di bulan Ramadhan
3.    Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadhan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya.
4.      Taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha dari dosa dan maksiat
5.      Persiapkan fisik dan jasmani
Sebagai akibat percampuran antara tradisi dan syariat sehingga tradisi dianggap sebagai syariat, kalau tidak melaksanakan tradisi seolah tidak sempurna syariatnya. Keadaan ini terjadi, baik tanpa disadari karena ketidaktahuan, keawaman tentang pengetahuan agama, ikut-ikutan, dan terdorong oleh hawa nafsu, ataupun disadari, namun seringkali tindakan tersebut diabaikan, dianggap remeh karena sudah umum dilakukan hampir semua orang. Mereka terjebak dalam arus tradisi yang tidak memiliki landasan syar`i yang shahih. Sebagian besar melakukan tradisi-tradisi tersebut atas dasar warisan budaya orang-orang tua terdahulu, sebagian lainnya melakukannya atas dasar ikut-ikutan biar ramai atau gaul, sebagian lain untuk melampiaskan nafsu syahwat, dan bahkan ada juga yang memanfaatkannya untuk meraup keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Menurut anggapan mereka, amal shalih di bulan Ramadhan kurang afdhal kalau tidak diawali dengan melakukan tradisi-tradisi tersebut. Dalam perkembangannya saat ini, berbagai macam tradisi dan kebiasaan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, antara lain:
1.      sehari menjelang masuknya 1 Ramadhan diadakan acara mandi bersama, berkumpul di suatu tempat dengan serangkaian kegiatan sebagai perwujudan suka cita menyambut datangnya bulan puasa.
2.      nyadran, tradisi berziarah ke makam leluhur
3.    meugang atau megengan yaitu kendurian dengan memotong ayam atau kambing sehari sebelum masuk bulan Ramadhan dengan tujuan bersyukur kepada Allah SWT dan sedekah kepada kaum fakir miskin
4.     bermaaf-maafan pada hari terakhir bulan Sya`ban, dengan tujuan memasuki bulan suci Ramadhan dalam keadaan bersih dari segala dosa dan kesalahan kepada sesama manusia
Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintah dari kami, maka tertolak.” (HR. Muslim).
Akhirnya kita mohon kepada Allah “Ya Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Dan selamatkan bagi kami Ramadhan itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal kami di dalamnya)”. Aamiiiin.

Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment