oleh : Anna Nur F ( Ibu RT Pemerhati Masalah Sosial )
Ketika ada mata-mata memandanginya, Lita diam. Dua kali tiga kali
sampai berkali-kali Lita pun tetap diam, mencoba menghibur diri “mungkin
aku saja yang kege-eran” begitu batin Lita berucap. Hingga tak terasa
mata-mata itu tetap lekat menatapnya. Berbulan-bulan dan bertahun-tahun,
tak hanya satu mata tapi milik banyak mata lelaki. Bibir polos putri
cantiknya pun kadang berucap “kenapa kalo bunda lewat, si ini ngliatin
bunda terus….” gubrak.
Lita pun tersadar, entah bagaimana ia harus evaluasi diri. Dari segi
penampilan
sudah amat rapat, semua aurat telah tertutup sempurna, tak
ada celah sedikitpun terbuka dan mentransparan. Wajahnya pun amat polos,
tak ada polesan apapun kecuali krim minyak zaitun, dan sedikit bedak
untuk melindunginya dari sinar matahari dan debu.
Dulu saat Lita masih gadis mungkin semua bisa dimaklumi, tapi kini ia
telah bersuami dan menjadi ibunya anak-anak dengan bilangan usia yang
sudah tak lagi muda. Menjadi tanda tanya besar, mengapa hal seperti itu
masih saja terjadi, dimana salahnya? Lita bukanlah wanita yang tak punya
rambu-rambu dalam bergaul dengan lawan jenis, komunikasinya dengan pria
pun hanya sebatas hal yang syari, bukan pula wanita yang mengumbar
aurat dan bangga menunjukkan keindahan body, bukan juga yang mau
sembarang sengaja melihat lelaki. Mungkin benar anggapan orang Amrik
sono yang sekuler, semakin ditutupi wanita, semakin penasaran pria tak
beriman, semakin liar fantasinya.
Wanita memang sumber fitnah di dunia. Dalam keadaan terlindungi
auratnya dan terjaga saja, di luar kemampuannya masih bisa menjadi
fitnah bagi lelaki berpenyakit hati, apalagi jika terbuka bebas dan
disana-sini terumbar, mudah dilihat siapa pun. Benar sekali sabda nabi
SAW, ” Aku tidak tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi
laki-laki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari, no. 5096, dan Muslim, no.
2740).
Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi
wasallam bahwa beliau bersabda “Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau
dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian penguasa di atasnya lalu Dia
memperhatikan apa yang kalian perbuat. Karenanya takutlah kalian kepada
(fitnah) dunia dan takutlah kalian dari (fitnah) wanita, karena
sesungguhnya fitnah pertama (yang menghancurkan) Bani Israil adalah
dalam masalah wanita.” (HR. Muslim no. 2742)
Betapa banyak kemaksiatan menjadi berantai karena diawali oleh
pandangan mata. Betapa banyak perselingkuhan terjadi berawal dari
bertumbuknya mata. Benar kata peribahasa “dari mata turun ke hati”.
Bermula dari mata yang sering memandang, jatuhlah hati.
Maha benar Allah dalam segala firmanNya. Dialah yang telah
menciptakan manusia. Dia pulalah yang lebih tahu tentang manusia.
Sehingga masalah yang mungkin terjadi akibat pandangan mata, telah Allah
persiapkan seperangkat solusi untuk menghindari dan mengobatinya, lewat
ayat-ayat cintaNya dalam AlQuran dan Alhadits.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat.” (TQS An-Nur: 30)
“Janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan berikutnya.
Sebab hanya pandangan pertama saja yang dibolehkan bagimu, tidak untuk
pandangan setelahnya.”(HR Abu Daud, no. 2149; At-Tirmidzi, no. 2777;
Ahmad, V:353 dan V:357; dan Baihaqi, VII:90; dari Buraidah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Pandangan
merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Maka barang
siapa yang menahan pandangannya dari kecantikan seorang wanita karena
Allah, niscaya Allah akan mewariskan rasa manis dalam hatinya sampai
hari pertemuan dengan-Nya.” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak,V:313;
Al-Qudha’i dalam Musnad Asy-Syihab, no. 292)
Jelas sudah, Allah telah memerintahkan manusia untuk menundukkan
pandangan (ghadul bashar) dari segala hal yang diharamkan. Apapun itu.
Bagi pria, taatilah Allah dan RasulNya. Tundukkanlah pandangan
terhadap wanita, jika ingin terhindar dari finahnya. Hargailah wanita
shalihah yang mencoba untuk menaati salah satu perintahNya untuk
berhijab. Malulah pada Allah. Takutlah pada Allah.
Bagi wanita baik yang muda maupun tua, pilihannya cuma ada dua.
Menjadi sumber fitnah, dan fitnah paling berbahaya bagi pria atau
menjadi seindah-seindahnya perhiasan dunia, yang harganya amat sangat
mahal. Sebagaimana sabda nabi, ” Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim: 1467)
Pilihan tak dipengaruhi usia. Usia muda banyak yang shalihah,
sebaliknya yang tua pun banyak yang masih tak taat. Bukan yang muda saja
yang bisa menjadi sumber fitnah, yang tua pun sangat mungkin.
Wanita, bila pilihanmu adalah yang pertama, maka silakanlah lakukan
semua hal sebebas-bebasnya tanpa aturan. Seperti sabda rasulullah, bila
tak punya rasa malu maka lakukanlah semaumu. Membuka aurat di manapun,
mengenakan pakaian tetapi seperti telanjang karena ketat dan membentuk
tubuh, tak perlu kau jaga ucapanmu apakah mencaci maki, mendholimi dan
terlarang, riasilah wajah secantik mungkin agar orang lain berdecak
kagum, dan lakukanlah apapun sesukamu. Mereka yang memilih menjadi
wanita tak shalihah, sepertinya tak perlu hukum syara dalam hidupnya.
Hukum Syara mengenai kewajiban menutup aurat dengan pakaian yang
longgar, tak membentuk tubuh, tak menyerupai lelaki, tak bersolek selain
untuk suami, dan tentang banyak hal pun hanya ditertawakan. Gak
fleksibel katanya, ribet, menghalangi kemajuan dan jadul. Ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah tak menyuruh kita menutup aurat saat sholat
saja, tapi kapanpun saat berada di kehidupan luar rumah dan ada pria
ajnaby non mahram di sekitar kita.
Bagi yang memilih menjadi wanita shalihah, engkau is the best.
Engkaulah perhiasan dunia paling indah. Wanita cerdas yang tahu siapa
dirinya, yang menyadari diciptakan Allah hanya semata-mata untuk
beribadah kepadaNya dan suatu hari akan kembali kepadaNya. Engkaulah
Wanita hebat nan smart yang senantiasa memilih jalan ketaatan dalam
setiap langkah. Senantiasa mampu melawan diri sendiri dan hawa nafsunya.
Duhai wanita shalihah, jika engkau adalah seorang istri, isilah
hatimu dengan penuh untuk satu cinta saja, agar tak ada celah bagi pria
selain suami untuk memasuki hati. Penuhilah bibirmu hanya dengan ucapan
indah, hanya untuk ia yang telah bertitel suami, agar tak tersisa suara
indah yang terdengar oleh pria lain. Ingatlah selalu bahwa isi hatimu,
perasaanmu, paras dan bodymu bukan milik umum yang dunia bisa
mengaksesnya dengan bebas.
Duhai wanita shalihah, bila kau punya facebook, twitter, BBM dan
semacamnya lihatlah baik-baik. Karena semua itu pun mencerminkan siapa
dirimu. Jika semua sarana itu hanya menjadi ajang pamer foto, tempat
berkeluh kesah, mengungkapkan isi hati dan rasa, dan hal-hal pribadi
lainnya maka berhentilah. Sungguh segala perbuatan dan ucapan sekalipun
di dunia maya akan Allah mintai pertanggungjawaban. Bila kau belum bisa
lepas dari fb maka jadikanlah hanya sebagai salah satu alat untuk
menjadi sebaik-baik manusia yang menebar manfaat kebaikan bagi
oranglain, bukan untuk mencari pengakuan dan eksistensi diri.
Semua manusia pernah salah dan berbuat dosa. Berubahlah menjadi lebih
baik dari sekarang. Mumpung nafas masih dikandung badan. Pintu taubat
masih terbuka lebar. Tutupilah auratmu dengan sempurna. Penuhilah semua
seruan Allah dan jauhilah maksiat serta laranganNya. Teruslah belajar
menuntut ilmu agama, agar tahu mana yang benar dan salah, yang haram dan
halal, mana perintah dan larangan. Lalu aplikasikanlah semua dalam
kehidupan nyata, agar iman tak sebatas kata. Wallahu’alam.
http://www.eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/fitnah-wanita-dan-pandangan-mata.htm#.VJd7_cBA
No comments:
Post a Comment