Ya Allah..
Ampunilah dosaku yg telah aku perbuat,
Limpahkanlah aku dengan kesabaran yg tiada terbatas,
Karuniakanlah aku dengan sifat keridha'an,
Peliharalah lidahku dari kata-kata tak berguna,
Kuatkanlah semangatku menempuhi segala ujian darimu,
Berikanlah aku sifat kasih sesama insan..
Ya Allah..
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash,
Ampunilah dosaku yg telah aku perbuat,
Limpahkanlah aku dengan kesabaran yg tiada terbatas,
Karuniakanlah aku dengan sifat keridha'an,
Peliharalah lidahku dari kata-kata tak berguna,
Kuatkanlah semangatku menempuhi segala ujian darimu,
Berikanlah aku sifat kasih sesama insan..
Ya Allah..
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash,
berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya..
karuniakanlah aku sifat kasih dan ridho atas segala perbuatannya..
limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawa’dhu akan segala perintahnya..
peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya..
berikanlah aku kesabaran untuk menghadapi segala sesuatu karenanya..
Ya Allah..
Kuatkan hati dan semangatku,tabahkan aku menghadapi segala cobaanMu..
Jadikanlan aku istri yg disenangi suami,
Bukakanlah hatiku untuk menghayati AgamaMu,
Bimbinglah aku menjadi istri solehah
Ya Allah.. Ya tuhanku..
Aku hanya ingin menjadi istri yg dirahmati
Istri yg dikasihi
Istri yg solehah
Istri yg senantiasa penyejuk jiwa suamiku,, aamiiiiin
Lihatlah pada diri engkau wahai Istri…
Apakah
engkau sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang untuk datang
kepada engkau setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau engkau
menghindarkan diri untuk menemaninya, dan sangat berat bagimu untuk ikut
menanggung kegalauan perasaannya?
Sesungguhnya
keberadaanmu sebagai tempat yang tenang bagi suami, mengingatkan engkau agar bisa
sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi, menebarkan ketenangan di
rumah, menyiapkan makanannya dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah
mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak melihat pada dirimu kecuali
kebaikan.
Jika
engkau menginginkan suami yang bisa menyejukkan matamu, maka jadilah penyejuk
mata baginya. ‘Abdullah bin Ja’far berwasiat kepada putrinya pada hari
pernikahannya, “Hindarilah olehmu sifat cemburu, karena merupakan kunci
terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan menyebabkan
kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik.
Dan wewangian yang paling semerbak adalah air.”
Siapakah istri
sholehah yang selalu di damba oleh setiap pria, dan bagaimana ciri-cirinya ?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara
mereka." (An-Nisa: 34)
Dalam ayat
yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:
1.
Muslimat:
wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala), tunduk kepada
perintah Allah ta'ala dan perintah Rasul-Nya.
2.
Mukminat:
wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala
3.
Qanitat:
wanita-wanita yang taat
4. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari
dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yang
disenangi oleh hawa nafsu mereka.
5. 'Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud
dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an adalah
tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma).
6. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami' li
Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132)
Istri penyejuk jiwa menurut sabda Rasulullah adalah
:
1. Penuh
kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ
أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ
الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا
فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى
"Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang
menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu
kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya
dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: "Aku tak
dapat tidur sebelum engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no.
257.)
2. Melayani
suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat
tidur, pakaian, dan yang semacamnya.
3. Menjaga
rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara
dia dan suaminya. Asma' bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah
berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki
dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya:
"Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya
dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang
mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?" Maka mereka semua
diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: "Demi Allah! Wahai
Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian
pula mereka (para suami)." Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
فَلاَ
تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي
طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ
"Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti
syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian
digaulinya sementara manusia menontonnya." (HR. Ahmad 6/456,)
4. Selalu
berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya
memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
أَلاَ
أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا
نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا
حَفِظَتْهَ
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan
seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya,
bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga
dirinya". (HR. Abu Dawud no. 1417.)
5. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak
bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah
yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat) dengannya
seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ
يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
"Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara
suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR.
Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami,
tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
pernah bersabda: "Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati
kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya
kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab:
"Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya.
Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara
mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak
berkenan baginya) niscaya dia berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu
kebaikan sama sekali." (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
لاَ
يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي
عَنْهُ
"Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur
kepada suaminya padahal dia membutuhkannya." (HR. An-Nasai dalam Isyratun
Nisa.)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:
إِذَا
صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا،
وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ
الْجَنَّةِ شِئْتِ
"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan
(Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan
kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau
sukai." (HR. Ahmad 1/191)
No comments:
Post a Comment